Kamis, 14 Juli 2011

Chapter 8. Battle Of Bottom Line

Dalam perjalanan menuju Acient Protector lvl 1 line bawah. Sven dan Davion bercakap – cakap tentang perang Acient ini.

“hei Sven, menurutmu apa perang akan berakhir setelah kita mengalahkan Lich king ?”

“entalah Davion, menurutmu bagaimana ?”

“aku sendiri juga tidak tahu, tapi jika memang suatu saat nanti perang akan berakhir. Aku ingin hidup tenang di desa yg cukup indah dan memiliki sebuah pertanian kecil. Bagaimana dengan kau ?”

“mungkin aku akan menjadi penjaga hutan, mengingat banyak hewan buas yg masih berbahaya dan lagi pula aku hidup demi bertarung dengan musuh yg kuat. hhahahaa”

Dan mereka berdua pun tertawa. Tak terasa mereka sudah sampai di Tower lvl 1 Line Bawah. Keadaannya sama persis dengan Line yg lain, namun ada yg membuatnya line ini special. Di sebelah kanannya terdapat ‘Goblin Shop’, toko ini hampir sama dengan yg ada di markas, namun tidak selengkap di markas.

“hmm, sunyi sekali disini....”kata Sven melihat situasi

“tetaplah waspada Sven, kita tidak tahu apa yg akan terjadi”kata Davion memperingati Sven. Begitu Davion melihat ke arah langit dia melihat sesuatu yg datang.

“hmm......., aku penasaran benda apa itu ?”
“ada apa Davion ?”tanya Sven. “coba kau lihat ke atas” tunjuk Davion ke arah benda asing tersebut. “itu seperti..........METEOR !!!!!!!”teriak mereka berdua. Dengan cepat benda itu langsung menghantam mereka beserta para treant. “ukh......., Davion apa kau tidak apa – apa ?” tanya Sven. “ya aku tidak apa – apa, uuhk...., ukhhh”jawab Davion dengan sedikit terbatuk – batuk akibat debu dari meteor tersebut.

“wah, wah sepertinya aku agak sedikit meleset”kata seseorang dengan jubah seorang pangeran

“tapi setidaknya kau berhasil menghacurkan para treant mereka”balas draine di sebelahnya

“sial......, Davion segera bersiap !. kita kedatangan tamu”kata Sven sambil mersiapkan dirinya. Begitu Davion bangun dan dia melihat siapa yang dimaksud ‘tamu’ tersebut.

“ah....., Kael’thas Suntrider !?”

“wah, wah ternyata kau Davion, tidak kusangka kita akan bertemu lagi”jawab Kael

“jadi dia yang mengalahkan Doom sendirian ?, ternyata dia hebat juga ya. Dan aku berterima kasih padamu karena telah membunuhnya, karena aku sangat membencinya”kata draine itu.

“ya dan kau akan bertemu dengannya di neraka !!!”kata Davion sambil mengacungkan pedangnya

“kalau begitu ayo kita mulai Davion !, terima ini Strom Bolt !!!”

Sebuah palu bermuatan listrik langsung melayang ke arah Kael dan draine itu. Namun tiba – tiba muncul lah sebuah tembok es yg cukup tinggi dan membekukan palu Sven.

“jangan terburu – buru begitu, mari kita mulai Isf’kafel”

“baik Kael, Ion Shell !!!. nah akulah lawan kalian Vacumm !!!”

Langsung saja begitu Isf’kafel mengcast spell. Tubuh Davion dan Sven langsung tertarik ke arah Isf’Kafel. Karena pengaruh Ion shell Hp milik Davion dan Sven berkurang cukup drastis, tapi Davion yg menggunakan Vanguard dapat mencegah hal tersebut. Lalu Sven mengaktifkan skill Warchinya untuk mendapatkan tambahan kecepatan serang. Sedangkan Davion langsung mengstun Isf’Kafel lalu mengaktifkan Armmelt, dan menghajar Isf’Kafel bersama Sven. Melihat temannya diserang Kael langsung mengcast skillnya yg cukup kuat yaitu ‘Sun Strike’. Davion dan Sven kena telak namun Isf’Kafel juga mengalami luka yang cukup parah akibat diserang oleh dua hero sekaligus. Apalagi Sven telah menggunakan BattleFury yang membuat serangannya menjadi lebih sakit dari biasanya.

“argh..... tak ku sangka mereka cukup kuat juga”erang Isf’Kafel sambil menahan sakitnya

“ugh....., sial spellnya sakit juga, Davion bagaimana keadaanmu ?”

“aku tidak apa – apa, tapi kita harus bisa mengalahkan mereka. Terutama Kael dia adalah kunci kemenangan kita”

“jadi apa kau siap Davion ?, aku akan mengalihkan perhatiannya”kata Sven sambil bersiap – siap melempar Strom Bolt ke arah Kael.

“majulah jika kau berani Davion” ejek Kael

“siap ?, sekarang !!!”

Sven langsung melempar palunya ke arah Kael. Davion pun langsung menerjang Kael, namun dihadang oleh Isf’Kafel. Tapi Davion langsung mengaktifkan Phase Boot dan berlari menembus Isf”Kafel. Kael pun terkena stun dan Davion pun langsung mengayunkan pedangnya ke Kael. Tapi tiba – tiba saja ada sosok yg menahan serangan Davion. Dan sosok tersebut sangat mirip dengan Davion. Davion sendiri terkejut ketika melihat sosok tersebut.

“tidak mungkin !!!”

“kenapa, terkejut ?. kau salah jika kau bisa menyerangku terima ini Deafing Wave !!!”

“hahahahahaa......, untung saja aku memasang ‘Wall Of Replica’” kata Isf’Kafel dengan bangga dan bayangan Davion pun langsung menghilang

Davion langsung terdorong oleh gelombang yang cukup kuat hingga dia terpental sampai ke tower dan mulai batuk darah.

“Davion !!!”teriak Sven

“jangan lengah pada musuhmu, jagoan !!!”

Sven pun kena pukulah Isf’Kafel di bagian perut. Dan mengerang kesakitan.

“huh, kau sama saja seperti dulu Davion, kau lemah kau tak akan pernah bisa menyaingi aku !!!”

Dengan perlahan Davion bangkit dan langsung berkata.

“mungkin memang benar dulu aku lemah. Tapi kini AKU SUDAH BUKAN YANG DULU LAGI !!! ELDER DRAGON FORM !!!!!!”

Tubuh Davion perlahan – lahan berubah menjadi naga biru yg sangat kuat. Sven , Isf’Kafel , dan Kael pun terkejut melihat hal tersebut, Davion yang sudah menjadi naga akhirnya melepaskan amarahnya. Dia langsung melepaskan bola es dari mulutnya dan mulai menyerang Isf”Kafel dan Kael sendirian. Bola es tersebut langsung pecah dan menyebar ke seluruh area disekitar Kael dan Isf’Kafel. Kael dan Isf’Kafel mulai kewalahan menghadapi Davion, sedangkan Sven juga mengeluarkan ultinya.

“God Of War !!!, Give Me Your Strength !!!

Tubuh Sven langsung berubah menjadi merah dan melempar palunya untuk terakhir kalinya. Dan kini palunya berhasil mengenai Kael dan Isf’Kafel. Lalu dia menyerang Isf’Kafel yang masih terkena stun. Sedangkan Davion menghajar Kael. Davion akhirnya kembali ke bentuk manusianya dan melakukan serangan terakhir pada Kael.

“pergi lah ke neraka !!!!”teriak Davion

Tiba – tiba terdengar suara.

TRAAANG !!!!!!!!

Serangan Davion malah mengenai Orb milik Kael yang berwarna merah.

“Tidak !!!! Exort !!!!. kurang ajar !!!!”

Kael mengcast skill EMP dan menghasilkan gelombang listrik yang cukup besar. Begitu gelombang itu meledak Davion bersama Exort langsung terpental ke arah Sven dan menubruk Sven hingga pingsan.

“oh tidak. Exort !!! kata Kael sambil berlari ke arah Davion. Namun Isf’kafel menghentikannya.

“jangan Kael !, sebaiknya kita mundur dulu”peringat Isf’Kafel.

“tapi aku tidak bisa pergi tanpa Exort”

“kita harus memikirkan keselamatan kita dulu !”bentak Isf’Kafel.

“tapi...., baiklah aku turuti perintahmu”kata Kael dengan agak sedikit kesal.

Mereka berdua langsung mengaktifkan TP(Town Portal) dan pergi dari sana. Sementara itu Davion dan Sven bangkit setelah mereka pergi.

“ugh......, apa itu barusan ?”kata Davion sambil memegangi kepalanya

“entahlah aku juga tidak tahu, hei apa ini ?”

“kalau tidak salah ini Orb milik Kael, Exort”kata Davion sambil memungut Orb tersebut dan menonaktifkan Armmeltnya.

“sebaiknya kita kembali juga ke markas untuk memulihkan luka kita” kata Sven

“yah. Dan sepertinya daerah ini sudah aman, hei kau bawa TP ?”

“ya, tapi mana ku tidak cukup”

“hah......., aku juga. Sebaiknya kita jalan kaki saja”kata Davion

Mereka berdua akhirnya pulang dengan jalan kaki setelah pertarungan yg cukup melelahkan. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Purist dan Rylai.

“Sven , Davion apa kailan baik – baik saja ?”tanya purist

“kami baik – baik saja. dan sedang apa kalian kalian kemari ?”tanya Davion

“kami di kirim oleh Furion untuk membantu kalian”jelas Rylai

“ah...., kalian terlambat. Oh iya kalian tidak tahu ya kalau Davion bisa berubah menjadi seekor naga”kata Sven menjelaskan pertempuran tadi. Purist dan Rylai tertawa medengar perkataan itu.

“hahahahaha............, Sven kau ini lucu. Davion kan manusia mana bisa berubah jadi naga”kata Rylai

“tapi itu sungguhan bukan gurauan. Tanya saja sama dia sendiri”kata Sven dengan kesal karena ditertawakan teman – temannya.

“apa itu benar Davion ?”tanya Purist

“ah, aku tidak mau membicarakannya. Aku pulang dulu, aku capek”kata Davion dengan enteng dan meninggalkan Sven bersama Purist dan Rylai dengan wajah bingung melihat tingkah lakunya.
Begitu sampai di Tavern Davion langsung ke kamarnya dan langsung melepaskan armornya. Setelah melepas armornya dia langsung merebahkan badannya di kasur. Lalu dia teringat dengan Orb milik Kael, dia merogoh sakunya dan memandangi Exort.

“hmm, kalau aku jual kira – kira harganya berapa ya ?”pikirnya sambil memandangi Exort.

Ketika sedang memandangi Exort. Terlihat wajah seorang gadis secara samar – samar. Davion terkejut dan mengucek matanya.

“ah, mungkin hanya perasanku saja”katanya

Lambat laun mata Davion mulai mengatup secara perlahan – lahan, dan akhirnya Davion tertidur. Tak sengaja dia menjatuhkan Exort di sebelahnya dan tiba – tiba Exort mulai bersinar cukup terang.