Minggu, 10 Oktober 2010

Chapter 5. The Armllet Of Morridigian

Setelah itu Furion mengantarkan Davion ke sebuah Tavern disana terdapat berbagai ras yg hidup bersama demi melindungi World Tree. Disana dia juga melihat seseorang yg dulu dia kenal.

“Purist ?”

“oh, Davion !!! lama tak jumpa”kata pria berambut pirang yg membawa palu besar.

“ya sejak kau ikut nona Jaina ke kalimdor”

“oh, tunggu sebentar aku kenalkan kau dengan temanku, Sven kemari !!!”

Lalu datanglah seseorang yg membawa pedang besar dan postur tubuhnya cukup kekar.

“ada apa Purist ?” Tanya Sven.

“begini Sven ini temanku Davion aku ingin mengenalkanya padamu”

“hmm....., sepertinya dia cukup kuat juga, sampai – sampai Furion sendiri yg merekrutnya”kata Sven sambil mengamati Davion.

“ah, tidak juga..... sebenarnya aku bergabung dengan SENTINEL karena aku ingin balas dendam”

“balas dendam !?, memangnya apa yg telah terjadi di desamu ?”Tanya Purist.

“ada iblis yg bernama Doombringer yg menyerang desaku, tapi aku hampir berhasil mengalahkanya. Tapi sayang dia berhasil kabur”kata Davion dengan geram nyebut nama Doom.

“ya aku mengerti perasaanmu tapi setelah membunuhnya tak akan menghentikan perang ini. Target kita Cuma satu yaitu The Lich King”

Lalu datang seorang wanita berkerung biru mendekati Purist dkk.

“Purist tolong ak.. aku”kata wanita itu dengan sedikit rintihan.

“ada apa Rylai ?, apa yg terjadi ?”

“line tengah Acient Protector lvl 1 sedang diserang oleh Scourge. Aku dan Lina sudah berusaha mempertahankannya tapi mereka terlalu kuat.... dan Lina kini sedang sedirian mempertahakannya..”kata Rylai sambil menahan rasa sakitnya.

“siapa yg memimpin serangan itu ?”Tanya Sven.

“Doombringer”jawab Rylai

Begitu mendengar nama Doombringer, Davion langsung menjadi geram dan langsung menanyakan arah line tengah.

“ke mana arah line tengah ?”

“dari sini lurus saja, dan siapa kau ?”Tanya Rylai

“siapa aku tidaklah penting, yg penting aku akan mengalahkanya”kata Davion sambil keluar dari Tavern. Namun dia dihadang oleh Sven.

“wow, tunggu sebentar jagoan kau tidak mungkin akan mengalahkanya tanpa peralatan perang”kata Sven sambil menghentikan Davion di depan pintu Tavern.

“jangan halangi aku Sven !!!”teriak Davion

“yang dikatakan Sven benar Davion, kau tidak bisa mengalahkanya. Karena itu kau perlu perlengkapan dan aku tahu dimana kau bisa mendapatkanya”

Sementara itu....

“argh.. !!! aku tidak percaya kalau ada manusia yg bisa mengalahkanku, lain kali jika kita bertemu lagi akan aku habisi dia” kata DoomBringer.

“tidak tanpa ini....” kata seseorang yg misterius

“siapa kau ?” tanya Doom

“aku Leragas sang pedagang, Kel’thuzard mengirimku kemari untuk memberikanmu ini...”balas Leragas “dia berpikir kalau kau membutuhkan...ah er... pertolongan”

“dan apa itu ?”
Leragas langsung mengeluarkan sebuah Scepter yg memiliki hiasan sebuah gem berwarna biru.

“ini adalah Aghanim Scepter, ini dapat meningkatkan kekuatan Doom mu dan kau bisa mengunakanya dengan kekuatan penuh”

“hahahaha..... bagus sekali” kata Doom “nah sekarang kau boleh pergi”

Ketika Lucifer menerima Scepter tersebut dia juga menerima sepucuk surat. Dan dia membacanya.

“hmm apa ini ? aku penasaran mungkin ini instruksi dari Kel’thuzard. Hmmm........ Lucifer kau berhutang padaku sebesar 6200 gold tertanda Kel’thuzard.”

Lalu keadaan hening senjenak






“BRENGSEK !!!”

Sementara itu dimarkas SENTINEL.

“ada yg bisa ku bantu ?” tanya seorang pedagang senjata

“hmm begini temanku ini membutuhkan perlengkapan. Dia ini hero baru disini” kata Purist sambil menunjuk Davion.

Lalu pedagang tersebut mengamati Davion, dan lalu dia berkata.

“hmmm....., aku punya Item begus untukmu, tunggu sebentar”

Pedagang tersebut pergi kebelakang dan kembali sambil membawa sebuah sarung tangan.

“ini cobalah”

“apa ini ?” tanya Davion

“ini adalah Armllet Of Moridigian, item ini dapat menambah tenaga dan Damagemu menjadi 2x lipat dan dia juga akan menyerap semua tenagamu, tapi dengan kebaikanya dia tidak menyerap semua tenagamu hingga kau mati. Jadi berhati – hatilah menggunakan item tersebut”

“ya aku mengerti, dan bisakah kau menempa pedangku dengan ini...”

Lalu Davion mengeluarkan bungkusan yg berisikan sebuah pedang yg bersinar yg cukup menyilaukan.

“Davion i....ini....”

“ya Crystalyst milik ayahku. Ini merupakan satu – satunya yg dia tinggalkan untuk ku. Jadi aku ingin pedangku ini memiliki kekuatannya”

“coba aku lihat. Hmmm...... beri aku waktu beberapa menit”

Setelah beberapa menit.

“ini pedangmu tuan. Kini pedang anda ini memiliki kekuatan seperti Crystalyst yg anda berikan tadi”kata sang pedagang sambil menyerahkan pedang Davion
Davion menerima pedang itu dan mengayunkannya ke udara.

“sempurna, seperti yg aku inginkan”kata Davion dan langsung menyarungkan pedangnya” dan aku butuh sepatu itu”menunjuk sepasang sepatu.

“oh Phase boot, pilihan yg sempurna tuan. Ada yg kau butuhkan lagi ?”

“tidak ada, dan berapa ini semua ?”

“oh anda tidak usah membayar, semua tagihan ini akan di urus oleh Agron sang assiten keuangan di SENTINEL. Jadi anda tidak usah membayar”

“nah Davion kau sudah punya perlengkapan jadi pergilah ke Line tengah sekarang. Disana mungkin Lina sudah kewalahan menghadapi serangan dari Undead tersebut. Aku akan menyusulmu nanti”

“baiklah Purist, aku pergi dulu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar