Senin, 25 Oktober 2010

Chapter 6. Playing with Fire

Di sebuah hutan lebih tepatnya dipinggir sungai terlihat seorang Blood Elf wanita sedang bertarung dengan para Undead. Dia terlihat sangat kewalahan menghadapi mereka karena jumlah mereka cukup banyak. Terlebih lagi pemimpin mereka yaitu Lucifer sang Doombringer menggunakan Artefak yg cukup langka yaitu Aghanim Scepter.

“hahahaha..........., menyerah saja kau gadis kecil !!! kau tidak akan bisa mengalahkanku”

“sial....., dimana bala bantuan yg di janjikan Rylai”kta Blood Elf wanita itu.

“oh....,jadi kau menunggu bala bantuan ya ?. sayang sekali ketika mereka datang kau sudah menjadi santapan para ghoulku. Terima INI DOOM !!!”

Sang Doombringer langsung mencast skillnya dan sang blood Elf tersebut sudah pasrah menerima nasibnya. Begitu api yang dilempar Doom hampir mengenainya tiba – tiba api itu sudah di tepis seseorang dengan menggunakan tameng.

“apakah ibumu tidak pernah mengajarimu kalau bermain api itu berbahaya?. Jika kau ingin api, terima ini !!!”kata pemuda itu.

“ka.....kau, kau yang waktu itukan ?”

“ya, dan sekarang aku akan menghabisimu Doom”kata pemuda itu yang tidak lain adalah Davion.

Lalu Davion melihat sang Blood Elf dan berkata.

“kau sebaiknya kembali saja ke markas, biar aku yang menahan mereka disini”

“tapi mereka terlalu banyak, kau pasti tidak akan kuat mengalahkan mereka semua”

“tenang saja bagiku mereka tidaklah lebih dari sampah”

“tapi.....”

“nona Inverse, aku perintahkan kau untuk segera pergi dari sini !!!”perintah Davion

“tunggu dulu dari mana kau tahu namaku ?”

“nanti aku jelaskan, sekarang cepat pergi !”

“ba.... baik”kata Lina Inverse

Lalu Lina menuruti perintah Davion dan langsung pergi ke markas SENTINEL. Dan kini hanya ada Davion dan Doom saja di tempat itu.

“kau menyuruh gadis itu pergi, pasti karena kau takut kalau dia melihatmu mati ya kan ?”kata Doom mengejek Davion

“tidak, aku menyuruh dia pergi karena aku takut dia ketakutan jika melihatmu mati. Iblis jelek”balas Davion

Doom langsung menjadi marah dan menyerang Davion. Dia langsung menahan serangan Doom dengan tamengnya.

“hah, Cuma segitu aja ?. membosankan”kata Davion mengejek Doom

“kau……grhhhhhhh, Terima ini DOOM !!!”

Doombringer langsung mencast ultinya dan langsung mengenai Davion. Berkat tambahan kekuatan dari Aghanim Scepter kekuatan DOOM milik Lucifer menjadi kuat. Davion terkena telak serangan Doom, dan dia mulai kewalahan menghadapinya.

“Hahahahah, bagaimana bocah ?, apa kau sudah kesakitan ?, itulah akibatnya jika kau mengejek ku !”

“sial, kalau begitu aku juga akan menggunakan Itemku Armllet of Moridigian”

Langsung saja disekeliling tubuh Davion terdapat aura. Aura berwarna hitam dan kekuatan Davion menjadi 2x lipat dari sebelumnya.

“nah, sampai dimana kita tadi ?, sekarang kesenangan akan di mulai”

Davion langsung menerjang Doom. Dia langsung menggunakan perisainya untuk menstun Doom. Lalu dia langsung menghajar Doom dengan cepat berkat kekuatan dari Armllet dan serangannya bisa menghasilkan Critical berkat kekuatan dari Crystalyst. Namun lama-kelamaan kekuatan Davion mulai menurun akibat diserap oleh Armllet.

“ukh, aku harus cepat menghabisinya sebelum kekuatanku habis”pikir Davion.

“ternyata kau boleh juga bocah, tapi sayang yang akan memenangkan pertarungan ini adalah AKU !!!”

“aku rasa tidak, Elder Dragon Form !!!”

Tiba – tiba tubuh Davion berubah menjadi seekor naga biru yang kuat. Dengan serangan es yang dimilikinya ditambah dengan kecepatan yg didapat dari Armllet dan critical yg didapat dari crystalyst. Kekuatan Davion dalam dragon form menjadi lebih besar. Dia langsung menyerang Doom dengan nafas esnya dan membuat Doom menjadi lelet, hingga Hp Doom tersisa 300an sedangkan Davion tersisa 465.

“mati lah KAU !!!, Fire Breath !!!”

Dengan sekali sembur Doombringer langsung menemui ajalnya. Dan Davion pun langsung kembali ke bentuk manusianya. Nafas agak terengah – engah, dia berjalan ke arah mayat Doom.
“sayang sekali kau padahal, kau lawan yg kuat, yang pernah kutemui. Tapi selama aku kuat, aku tidak akan terkalahkan. Beristirahat lah dengan tenang Doom”

Lalu Davion mengambil Aghanim Scepter dari tubuh Doom dan kembali ke markas SENTINEL. Di tengah perjalanan dia merasa agak kelelahan dan pandangannya mulai pudar.

“ahk sial, kenapa tubuh terasa berat ?”

Lalu dia melihat Armllet yg masih mengeluarkan aura hitamnya.

“sial……, aku lupa untuk menonaktifkan”

Dengan tenaga yang tersisa dia melepaskan Armllet dari tangannya. Dan dia berhasil, namun tenaganya banyak terkuras dan akhirnya dia jatuh pingsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar